PAITON - Salah satu tantangan Perguruan Tinggi adalah mempersiapkan kualitas dan profesionalitas lulusannya untuk menghadapi dunia kerja, oleh karena itu Universitas Nurul Jadid menggelar "Seminar Entrepreneurship" di aula Pondok Pesantren Nurul Jadid, Rabu (16/10/19).
Seminar yang mengambil tema "Membangun Passion Enterpreneur Berbasis Ekonomi Kreatif" ini diikuti oleh 1.000 orang calon calon wisudawan Tahun 2019 Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo, dan dibuka oleh Rektor Universitas Nurul Jadid Kh. Abdul Hamid Wahid dan dihadiri oleh, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Lembaga serta Ketua Prodi di lingkungan Universitas Nurul Jadid.
Seminar yang mengambil tema "Membangun Passion Enterpreneur Berbasis Ekonomi Kreatif" ini diikuti oleh 1.000 orang calon calon wisudawan Tahun 2019 Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo, dan dibuka oleh Rektor Universitas Nurul Jadid Kh. Abdul Hamid Wahid dan dihadiri oleh, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Lembaga serta Ketua Prodi di lingkungan Universitas Nurul Jadid.
Rektor menyampaikan kepada para calon wisudawan bahwa perguruan tinggi hanya busana, yang terpenting adalah kesiapan kita secara pribadi dan kompetensi dalam menghadapi dunia profesi, beliau juga berpesan “Kita cintai apa yang kita kerjakan, dan kerjakan yang kita cintai”.
Moch. Iqbal Mahardiyani, S.AB., MM, Kasi Organisasi dan Tata Laksana Dinas Koperasi dan Usaha Mikro yang juga Bidang Pengembangan Ekonomi Skala Kecil dan Koperasi (PESKK) Karang Taruna Kabupaten Probolinggo sebagai Narasumber menyampaikan wisudawan sebagai Generasi Milenial harus mampu menjadi inovator dan start up ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Kabupaten Probolinggo.
"Era Revolusi Industri 4.0 adalah Era dimana Siapa yang lincah akan menjadi pemenenang". Sekaranglah saatnya Generasi Milenial harus benar-benar Multi Talenta dan membangun Hobi menjadi sesuatu yang bernilai secara ekonomi atau Passion Enterpreneur, disampaikan Iqbal.
Sebagian besar harapan orang tua, anaknya Sekolah Tinggi dan setelah lulus akan bekerja menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Karyawan BUMN/BUMD/BUMS. Kenapa tidak menjadi "Owner dan Direktur" yang dibangun dari Passionnya sendiri, disampaikan Iqbal.
Menurut Iqbal, Menjadi Enterpreneur memiliki 2 (dua) dimensi yaitu Ekonomi dan Sosial. Bagaimana manusia dapat mengendalikan teknologi dan memanfaatkannya menjadi suatu potensi ekonomi yang sangat bernilai. Cukup Handphone (HP) dalam genggaman tangan, semua tindakan ekonomi dapat dilakukan dan mengembangkan potensi lingkungan menjadi sebuah peluang usaha ekonomi kreatif dengan nilai ekonomis yang sangat tinggi.
Menurut Iqbal, Membangun Integrasi Area Ekonomi Lokal Kabupaten Probolinggo menjadi sebuah Integrasi Ekonomi Kreatif yang berdaya saing dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, inilah tantangan bagi calon wisudawan. Kawasan Wisata 4B (Bromo, Bentar, Bhinor, Bermi) adalah potensi ekonomi kreatif yang sangat besar, tidak hanya Wisata Alam namun dapat dikembangkan Wisata Entrepreneur, Wisata Edukasi, Wisata Olah Raga, Wisata Religi dan Wisata Budaya. Tinggal bagaimana Generasi Milenial dapat Membangun Passion Enterpreneur sebagai suatu gerakan pembaharuan yang inovatif dan kreatif, serta membangun Ekonomi Kreatif berbasis Koperasi sebagai Mainstreaming Ekonomi Modern Kabupaten Probolinggo di Era Keninian. (ins)